Senin, 28 Oktober 2013

Tugas 2 Pengantar Telematika1

1.     Jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika baik yang menggunakan kabel maupun yang tanpa kabel ?

·         LAN
Sebuah Jaringan Area Lokal, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi Jaringan Area Lokal, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak yang mengatur aktivitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer komputer yang terhubung ke dalam network Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan itu Biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan Jaringan Area Lokal menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
·         MAN
Sebuah Jaringan area Metropolitan, biasanya meliputi area yang lebih besar dari Jaringan Area Lokal, misalnya antarwilayah dalam satu provinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan bank ketika beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya BCA yang ada di seluruh wilayah Malang atau Jakarta.
·         WAN
Jaringan area Skala Besar adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BCA yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana Jaringan area Skala Besar, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya Jaringan area Skala Besar agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara Jaringan Area Lokal dan Jaringan area Skala Besar ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara Jaringan Area Lokal, Jaringan area Metropolitan dan Jaringan area Skala Besar tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu di antara yang lainnya.

2.     Apa keuntungan dan kerugian :
a.     Teknologi perr-to-peer
b.    Teknologi client-server
Berikan contoh komunikasi baik ?

Dalam Suatu arsitektur jaringan, perlu adanya suatu komputer yang ditunjuk secara full-time server, sedangkan yang lain (seperti user workstations) menjadi full-time client. Sebagai contoh sebuah file server menjadi house hard driver yang berisi semua file dari masing-masing pengguna jaringan tersebut dan dapat diakses dari komputer pribadi pengguna. Setelah bekerja pada file, maka user dapat menyimpan perubahan dan penambah file ke jaringan tersebut. Contoh lain server akan diatur sebagai “Post Office” untuk menyebarkan kesemua Jaringan Client. Peer to Peer dan Client Server memiliki kelebihan dan kekurangannya. On Balance, however, konfigurasi client server lebih baik dari pada peer to peer, terutama di lingkungan bisnis kecil dimana ada harapan untuk perkembangan dan pertumbuhannya.
a.     Jaringan Peer to Peer
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, dan semua komputer dapat berfungsi sebagai client dan server dalam satu saat bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer ( dengan membuat nama user, membuat share, menandai ijin mengakses share tersebut). Tiap-tiap user bertanggung jawab juga mengenal pembackupan data pada komputer. Sayangnya penempatan resource dapat menjadi sulit pada network peer to peer yang mempunyai lebih banyak komputer.
a.      Jaringan client server
Dalam jaringan ini satu komputer berfungsi sebagai pusat pelayanan (server) dan komputer yang lain berfungsi meminta pelayanan ( client ). Sesuai dengan namanya, client server berarti adanya pembagian kerja pengelolaan data antara client dan server. Saat ini, sebagian besar jaringan menggunakan model client/server.
File Server :
Sebuah komputer yang biasanya lebih tinggi dari pada workstation, digunakan sebagai tempat penyimpanan file dan file diakses oleh user workstation.
Kelebihan peer to peer :
1.     Pelaksanaan tidak terlalu mahal,relatif murah
2.     Tidak membutuhkan software server  NOS ( Network Operating System )
3.     Tidak membutuhkan administrator  Network yang handal
Kekurangan peer to peer
1.     Tidak cocok untuk network skala besar, administrasi menjadi tidak terkontrol
2.     Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administrative Keamanan sistem  kurang
3.     Semua mesin yang sharing resource tidak mempengaruhi performa
Kelebihan client-server
1.     Memberikan keamanan yang lebih baik
2.     Lebih mudah pengaturannya bila networknya besar karena administrasinya disentralkan
3.     Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral (pusat)
Kekurangan client server
1.     Membutuhkan software NOS yang mahal contoh : NT atau server Windows 2000, XP,Novell, UNIX
2.     Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server
3.     Membutuhkan administrator yang Profesional
4.     Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu server, data user menjadi tak ada jika server mati.


3      Jelaskan menurut pendapat masing masing tentang perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware, sistem operasi dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless ?
Teknologi wireless menurut para data yang ada saat ini akan mengalami kemajuan dan pengembangan yang cepat beberapa tahun yang akan datang. Kemajuan itu akan terjadi dibeberapa bidang termasuk dalam komunikasi data.  Untuk memperjelas mengenai perkembangan wireless LAN, Onno W.Purbo menjelaskan bahwa Teknologi WLAN 2.4GHz, 5.8GHz, 5GHz berkembang pesat sekali terutama karena pembebasan ijin frekuensi di band ISM ( industrial, scientific, medical ) maupun band UNII (Unlicensed National Information Infrastructure) oleh pemerintah Amerika Serikat. Standar komunikasi data yang digunakan umumnya adalah keluarga IEEE 802.11, dimana IEEE 802.11b mempunyai kecepatan maksimum 11Mbps, sedang IEEE 802.11a dan IEEE 802.11g mempunyai kecepatan maksimum 54Mbps.Untuk komunikasi data pada wireless membutuhkan beberapa komponen arsitektur yang dapat diterjemahkan oleh interface protocol.  IEEE sebagai lembaga regulasi internasional telah menetapkan protokol untuk wireless yang terdiri atas arsitektur fisik dan aritektur logic dari wireless ini.
Beberapa model peralatan yang menggunakan wireless diantarannya adalah sebagai berikut :
  1. Telepon selular dan radio panggil (pager)
Layanan yang disediakan untuk aplikasi bergerak dan mudah dibawa, baik untuk perorangan maupun bisnis. 
  1. GPRS untuk navigasi
Digunakan untuk memudahkan pengguna lalu lintas, seperti mobil, pesawat kapal laut dan lainnya 
  1. Alat-alat komputer tanpa kabel seperti mouse dan keyboard
Mouse dan keyboard terkadang mengalami kendala berupa sulitnya pemasangan konektornya pada CPU, terkadang mengalami juga kerusakan pada konektornya.Mouse dan Keyboard dengan teknologi wireless memungkinkan mengatasi kendala tersebut, bahkan pengguna akan lebih leluasa dalam bergerak. 
  1. Telepon Cordless
Teknologi wireless juga dipakai oleh perusahaan telekomunikasi yaitu berupa Telepon Cordless, sehingga penggunaanya dapat dibawa kemana-mana. 
  1. Remote Control
Berupa alat tanpa kabel yang digunakan untuk mengendalikan peralatan dari jarak jauh, penggunaannya seperti pada televisi, pager dan lainnya. 
  1. Satelit televisi
Memberikan layanan siaran sehingga penonton dapat memilih saluran yang berbeda. 
  1. Wireless LAN
Wireless LAN adalah teknologi LAN dengan udara sebagai media transmisinya sehingga memberikan layanan fleksibellitas dan relibilitas  untuk para pengguna komputer dalam bisnis maupun non bisnis.
Sistem Operasi
WLAN juga memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan implementasi serta fleksibilitas. Semua perangkat yang saat ini ada di pasaran, memiliki interface yang user friendly dan sebagian besar kompatibel dengan berbagai macam sistem operasi dan teknologi jaringan LAN eksisting. Bentuk perangkat yang kompak dengan berbagai macam fitur yang beragam, memudahkan perencanaan dan implementasi jaringan.

Aplikasi wireless lan
Wireless LAN (WLAN) adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan fungsi kabel. Pada umumnya WLAN digunakan sebagai titik distribusi di tingkat pengguna akhir, melalui sebuah atau beberapa perangkat yang disebut dengan Access Point (AP), berfungsi mirip hub dalam terminologi jaringan kabel ethernet. Di tingkat backbone, sejumlah AP tersebut tetap dihubungkan dengan media kabel. WLAN dimaksudkan sebagai solusi alternatif media untuk menjangkau pengguna yang tidak terlayani oleh jaringan kabel, serta untuk mendukung pengguna yang sifatnya bergerak atau berpindah-pindah (mobilitas).
Frekuensi yang kini umum dipergunakan untuk aplikasi WLAN adalah 2.4 Ghz dan 5.8 Ghz yang secara internasional dimasukkan ke dalam wilayah licence exempt (bebas lisensi) dan dipergunakan bersama oleh publik (frequency sharing). Belakangan oleh forum WSIS yang disponsori oleh PBB dan badan dunia seperti ITU, serta industri teknologi, frekuensi ini direkomendasikan sebagai tulang punggung penetrasi Internet di negara berkembang terutama untuk area yang belum terlayani oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional.

Teknologi yang digunakan untuk WLAN mayoritas menggunakan standar IEEE 802.11 (a/b/g). Perbedaan antar standar ini adalah pada modulasi transmisinya yang menentukan kapasitas layanan yang dihasilkan. Pada standar 802.11b, kapasitas maksimalnya 11 Mbps, 802.11g dapat mencapai 20 Mbps keduanya bekerja di frekuensi 2.4 Ghz. Sementara standar 802.11a bekerja pada frekuensi 5.8 Ghz. Karena lebar pita frekuensi yang lebih luas dan modulasi yang lebih baik, maka perangkat yang berbasis standar ini mampu melewatkan data hingga kapasitas 54 dan 108 Mbps dan menampung jumlah pengguna lebih banyak.
Selain itu ada kelompok industri yang membangun aliansi, disebut dengan Wireless Alliance (WiFi Consortium). Lembaga ini berupaya menerapkan standar interoperabilitas antar perangkat WLAN sebagai jaminan bagi pengguna bahwa setiap perangkat yang telah disertifikasi WiFi akan dapat saling terhubung meskipun berbeda vendor atau pemanufaktur.
WLAN juga memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan implementasi serta fleksibilitas. Semua perangkat yang saat ini ada di pasaran, memiliki interface yang user friendly dan sebagian besar kompatibel dengan berbagai macam sistem operasi dan teknologi jaringan LAN eksisting. Bentuk perangkat yang kompak dengan berbagai macam fitur yang beragam, memudahkan perencanaan dan implementasi jaringan.
Teknologi WLAN saat ini juga sudah sangat mapan sehingga pengguna punya banyak alternatif solusi. Sebagian besar produk WiFi menggunakan chipset dan fitur yang generik, meskipun dimanufaktur oleh sejumlah vendor berbeda dengan brandname masing-masing. Karena bersifat massal, maka harganya juga sudah sangat terjangkau. Sebuah sistem AP lengkap, hanya membutuhkan sekitar $ 200 - $ 500. Sedangkan untuk pengguna, harganya sudah di bawah $ 100.
Keterbatasan
Perangkat WLAN bekerja pada frekuensi publik yang bebas lisensi, sehingga isu utamanya adalah terjadinya interferensi antar perangkat dan pengguna. Karena pada frekuensi ini sipapun bebas menggunakan dan memanfaatkan, dengan syarat harus toleran serta memperhatikan dan menghormati kondisi eksisting. Sehingga ada etika dan tanggung jawab moral untuk bersama-sama mengelola resource tersebut sehingga setiap pemain dapat hidup berdampingan.
Pada setiap perangkat WLAN terdapat mekanisme dan fitur untuk menghadapi interferensi. Namun yang paling menentukan sebenarnya adalah desain jaringan yang tepat untuk setiap situasi yang dihadapi dan kecermatan instalasi. Seperti misalnya, kondisi line of sight (tanpa penghalang) dan menghitung efek redaman serta kemungkinan terjadinya multipath (sinyal pantulan yang mengganggu).
Teknologi media transmisi WLAN sendiri sifatnya adalah bridging (Layer 2) dan sangat mirip fungsinya dengan perangkat hub pada jaringan LAN ethernet kabel. Sehingga pada dasarnya kapasitas maksimum yang dapat dilayani oleh sebuah AP, misalnya standar 802.11b adalah 11 Mbps, harus dibagi kepada sejumlah pengguna yang aktif. Sehingga semakin banyak pengguna aktif, performance dan troughput jaringan akan terdegradasi. Sehingga tingkat ekspektasi pengguna juga harus diturunkan terutama dari segi kualitas aksesnya.
Meskipun memiliki sejumlah fitur dan teknologi pengamanan seperti filtering MAC address, enkripsi WEP atau WPA dan kemampuan VLAN dan VPN, namun tetap saja kualitasnya tidak sebagus perangkat teknologi dengan media kabel. Selain juga pada umumnya penerapan fitur keamanan akan menurunkan performa sistem. Sehingga apabila aplikasi pengguna sangat memerlukan standar security yang tinggi, maka jaringan WLAN bisa menjadi salah satu titik kelemahan yang harus diwaspadai dan disikapi secara berhati-hati.
Aplikasi Indoor
Aplikasi utama WLAN disebut dengan HotSpot, yaitu sebuah jaringan yang bisa melayani kebutuhan pengguna bergerak. Pengguna dengan perangkat mobile gadget seperti PDA, notebook bisa mengakses Internet di lokasi tertentu yang tersedia jaringan HotSpot WLAN. Semakin meluasnya perkembangan HotSpot telah mendorong terbentuknya bisnis model baru yang memungkinkan setiap provider melakukan kerjasama roaming bahkan hingga ke jaringan internasional, sebagaimana yang terjadi pada bisnis selular dengan memanfaatkan layanan otentikasi pelanggan dan clearing house semacam iPass.
Pengguna bisa mendaftar sebagai pelanggan tetap pada provider HotSpot, sehingga bisa mengakses dari lokasi manapun yang tersedia. Pilihan lain, menjadi pelanggan on demand, biasanya secara pre paid dengan membeli voucher akses Internet via HotSpot pada suatu lokasi dari provider tertentu untuk durasi waktu tertentu. Pelanggan on demand biasanya lebih bebas untuk memilih provider mana yang akan digunakan, karena suatu lokasi bisa saja tersedia beberapa HotSpot dari sejumlah provider yang berbeda.
Aplikasi lain adalah HotSpot di dalam jaringan internal perusahaan. Apabila pengguna di lingkungan perusahaan banyak yang menggunakan perangkat gadget mobile, maka diperlukan HotSpot pada beberapa lokasi strategis untuk melayani kebutuhan tersebut. Kebanyakan perangkat mobile saat ini sudah WiFi compliance, seperti misalnya notebook berbasis procesor Intel Centrino yang sudah built in dengan kemampuan WiFi. Apabila pengguna jenis ini masih tetap menggunakan kabel, maka mobilitasnya akan terhambat.

Aplikasi Outdoor
Di banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) yang sangat terbatas ketersediaan infrastruktur telekomunikasinya, teknologi WLAN dengan kreatifitas tertentu banyak dijadikan sebagai alternatif akses last mile. Perangkat WiFi pada umumnya memiliki konektor yang bisa disambungkan dengan antena eksternal yang memiliki gain lebih tinggi. Dengan kombinasi ini, sebuah jaringan WLAN yang semula hanya bisa menjangkau area sampai radius 100 – 200 meter, kini bisa diperluas menjadi 3 – 5 km.
Aplikasi outdoor ini meskipun menimbulkan konsekuensi biaya tambahan seperti untuk pembelian antena eksternal, jasa instalasi dan tiang atau tower penyangga namun secara umum masih sangat terjangkau oleh pelanggan pada umumnya. Untuk aplikasi pada area yang dekat (1 – 2 km) cukup banyak eksperimen serta produk asesoris lokal (seperti antenna) ditawarkan sehingga biaya bisa lebih di tekan sehingga makin menjangkau segmen pengguna yang lebih luas.
Berbagai kemudahan dan struktur biaya yang makin rendah, mampu mendorong tumbuhnya bisnis layanan jasa baru yang disebut dengan Wireless ISP (WISP), serta RT/RW Net. WISP menyelenggarakan layanannya dengan berbasis pada teknologi WLAN, baik itu di sisi backbone maupun distribusi last mile kepada pelanggannya. Pada umumnya diselenggarakan oleh pengusaha lokal dengan skala usaha menengah dengan kualitas layanan menengah. Pelanggan utama WISP biasanya adalah Warung Internet (WARNET) yang memang telah dikenal sebagai ujung tombak penetrasi Internet karena biaya yang relatif rendah.
Sementara RT/RW Net umumnya dikembangkan berdasarkan inisiatif komunitas di suatu lokasi pemukiman dan bersifat swadaya serta non komersial. Prinsipnya adalah berbagi pakai akses Internet secara massal untuk mereduksi biaya. Untuk last mile distribution, RT/RW Net juga mengandalkan teknologi WLAN dengan kombinasi produk eksperimentasi homebrew seperti antena dari kaleng susu dan modifikasi perangkat WiFi dengan port USB yang tergolong low end product.
Teknologi dan desain outdoor yang sama di Indonesia juga banyak dipergunakan untuk aplikasi jaringan internal perusahaan. Misalnya sebagai backbone antar gedung dalam satu area atau distribusi jaringan antar kantor cabang dalam satu kota maupun digunakan sebagai infrastruktur jaringan backup bagi aplikasi yang mission critical.
Dari segi aplikasi private, pengguna WLAN yang cukup menonjol dalam hal jumlah adalah komunitas pendidikan dan Pemerintah Daerah (Pemda). Pemanfaatan teknologi WLAN diyakini mampu mereduksi biaya rutin jaringan lokal close user group yang selama ini dilayani oleh operator telekomunikasi dengan beban charging berdasarkan durasi waktu atau flat bulanan hanya untuk sewa trunk atau pipa (media) akses saja. Dengan WLAN yang bebas lisensi dan biaya abonemen, dana operasional bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas content aplikasi E-Learning maupun E-Goverment.
Masa Depan WLAN
Masa depan teknologi WLAN terutama untuk aplikasi Outdoor adalah bergabung saling melengkapi (komplementer) dengan teknologi yang akan datang yaitu WiMAX. Dengan kombinasi itu WLAN akan menjadi bagian dari topologi jaringan Wireless MAN yang skalanya jauh lebih luas dan masif. Di Indonesia prototipe penggabungan kedua teknologi itu telah diwujudkan di daerah bencana Aceh, terutama di kota Banda Aceh, diselenggarakan oleh kelompok relawan yang tergabung dalam Yayasan AirPutih.
Kompleksitas desain dan implementasi jaringan Wireless MAN memerlukan pendekatan dan bentuk topologi yang berbeda terutama dalam hal isu routing, redudansi dan agregasi di sisi backhaul. Pada saat ini sedang dikembangkan sebuah teknologi yang disebut dengan Mesh Topology. Dengan teknologi ini, dimungkinkan sebuah aplikasi routing yang lebih dinamis, kemudahan agregasi dan kemampuan redudansi yang diperlukan untuk menangani desain jaringan yang sangat kompleks dan terdiri dari berbagai macam teknologi, produk dan fiturnya. Sebagian produk WLAN saat ini sudah mulai mengimplementasikan Mesh Topology walaupun masing-masing pabrikan masih menggunakan standar proprietary yang tidak menjamin terjadinya interoperabilitas.
Pada akhirnya, Teknologi WLAN lambat laun akan tergeser oleh penetrasi dari jaringan kabel yang diselenggarakan oleh operator. Namun, teknologi ini tidak akan habis begitu saja karena seiring dengan penetrasi tersebut akan terbuka lagi pangsa pasar baru di daerah suburban dan rural yang masih rendah nilai ekonomis pasarnya bagi teknologi jaringan kabel. Sementara solusi broadband tetap akan dibutuhkan di wilayah tersebut. WLAN masih akan tetap menjadi solusi terbaik untuk misi penetrasi akses Internet broadband pioneer.
   

Sumber:



Senin, 07 Oktober 2013

Tugas 1 Pengantar Telematika

1.       Jelaskan menurut pendapat masing-masing tentang perkembangan teknologi informasi dalam penyebarluasan informasi!
2.   Bagaimana peranan telematika dalam bidang pendidikan? Berikan contohnya!
3.   Apa manfaat dan dampak negatif dari perkembangan telematika, jelaskan!
4.   Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari perkembangan telematika
tersebut?
Jawaban
1.       Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini terbilang sangat tinggi. Semua orang dapat dengan mudah dalam memberikan informasi melalui media on-line, media cetak, media televisi dan media suara (radio). Penyebarluasan informasi yang sangat pesan untuk saat ini ialah menggunakan media on-line seperti twitter, facebook, blogspot, wordpress, forum dll. Dengan media on-line informasi dapat dengan tersebar hanya dalam hitungan detik/menit dan ditambah lagi dengan banyaknya fasilitas hotspot gratis di cafe-cafe, tempat makan , mall dll.
2.       Telematika adalah sebuah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.Telematika dalam bidang pendidikan sangatlah dibutuhkan karena informasi dapat dengan mudah di dapat tanpa memandang jarak dan waktu.
Contoh peranan telematika dalam bidang pendidikan :
                    I.            E-mail (surat elektronik).
Dengan e-mail kita dapat melakukan pertukaran dokumen / data dengan cepat tanpa memandang jarak seperti pada saat mahasiswa mengerjakan tugas yang harus dikirim melalui email atau bertanya melalui e-mail.
                  II.            Video Teleconference
Keberadaan video teleconference sangat bermanfaat jika terkendala oleh jarak sehingga memudahkan kita sebagai saaran mengajar, belajar dan diskusi secara langsung.
                III.            Cloud Storage
Sebuah layanan penyimpanan data yang dalam pengaksesannya melalui jaringan internet. Kita dapat melakukan sharing data seperti tutorial, materi pelajaran dsb.
3.       Manfaat telematika :
                                I.            Ekonomi
Dalam roda perekonomian berbagai aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dilakukan seperti transaksi pembayaran, transfer dll. Conto dari transaksi seperti pembayar tagihan listrik, pembayaran belanja memalui on-line dan berbagai macam transaksi lainnya.
                              II.            Pendidikan
Mencari referensi, modul pelajaran, virtual class, mengirim tugas melalui email dan virtual class.
                            III.            Sosial
Dengan akses internet seakan dunia ada di genggaman tangan karena jangkauannya sudah mencangkup seluruh negara. Setiap orang dapat mengetahui tentang budaya dari negara masing – masing, bersosialisasi, berinteraksi , membantu membentuk kepribadian dl.

Pada dasarnya Telematika sangat bermanfaat dalam setiap bidang untuk bertukar data atau mencari informasi.

Dampak negatif :
                                                        I.            Pornografi
Banyak sekali situs – situs yang mudah di akses oleh kalangan apa pun. Jaman sekarang anak kecil pun dapat mengaksesnya dibarengi banyaknya warnet. Banyak kasus yang menimpa anak remaja akibat banyak menonton film porno sehingga melakukan hubungan sex bahkan pemerkosaan.
                                                      II.            Perbankan
 Typo site adalah modus kejahatan yang terbilang cerdik. Pelakunya membuat sebuah situ dengan tampilan web yang hampir mirip dengan situs resminya yang membedakan hanyalah nama domainnya ex : www.anakku.com (situs resminya) & www.anaku.com  .
Carding adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
Banyak sekali hal – hal yang dapat merugikan bagi pengguna. Penculikan , human trafficking, penipuan yang sering banyak di beritakan di televisi dan medianya seperti jejaring sosial.
4.       Dampak ini akan memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja, berusaha bahkan merubah falsafah pada bidang-bidang tertentu. Dampak yang pasti adalah akan terjadinya perubahan minat bekerja yang lebih efisien dalam arti benefit to cost ratio, efektif dalam arti kualitas produk, jasa, dan pemerataan distribusi produk jasa kepada masyarakat. Dampak yang akan muncul penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:
1. Penghematan transportasi dan bahan bakar.
2. Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi lebih produktif.
3. Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.
4. Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.

Sabtu, 29 Juni 2013

BENTENG KEANEKARAGAMAN HAYATI KALIMANTAN

Dibuat secara kelompok :  
Kelas 3KA23

Budi Pratama     : 11110470 
Nuri Afriyanti     : 15110169  
Toni Tanamal      : 16110931
 
Tugas Bahasa Indonesia ke-2  (Lecture Messages)
Referensi :
 
 I.    KALIMAT EFEKTIF
1.    Dalam kegiatan bertajuk Pertamina Ecopedition itu, ketiga pihak melakukan ekspedisi kehutanan primer di Kalimantan guna mengoleksi bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm) yang masih bisa di selamatkan.
Kalimat efektif : Dalam rangka kegiatan Pertamina Ecopedition itu, ketiga pihak bertujuan untuk mengoleksi bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm) yang masih bisa diselamatkan dengan melakukan ekspedisi kehutanan primer di Kalimantan dengan tujuan untuk
2.    Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni, tim pertamina ecopedition juga mengonversi tanaman buah seperti rambai hutan (baccauera,sp) dan lengkeng hutan (dimocarpus, sp).
Klaimat efektif : Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni, tim pertamina ecopedition pun mengonversi tanaman buah seperti rambai hutan (baccauera,sp) dan lengkeng hutan (dimocarpus, sp).
3.    Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
Kalimat Efektif : Iwan Ridwan Faisal selaku Senior Office Environment Pertamina menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan dari pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
4.    Tim juga menemukan daun selekop (Lepisanthes Amoena) yang khas digunakan Suku Dayak sebagai pemutih kulit.
Kalimat efektif : Tim juga menemukan daun  selekop (Lepisanthes Amoena) khas Suku Dayak yang digunakan sebagai pemutih kulit.
5.    Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety, berharap, hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
Kalimat Efektif  : Sementara itu, harapan Fety selaku  Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, semoga hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
KALIMAT KESEJAJARAN
1.    Dalam kegiatan bertajuk Pertamina Ecopedition itu, ketiga pihak melakukan ekspedisi kehutanan primer di Kalimantan guna mengoleksi bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm) yang masih bisa di selamatkan.
Kalimat Kesejajaran :  Dalam rangka menyelamatkan bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm), kegiatan  Pertamina Ecopedition itu melakukan ekspedisi Kehutanan primer di Kalimantan.
2.    Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, tanaman khas Kalimantan sekarang sudah semakin langka diakibatkan eksploitasi lahan.
           
Kalimat Kesejajaran : Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, eksploitasi lahan mengakibatkan semakin langkanya tanaman khas             Kalimantan.
3.    Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
      Kalimat Kesejajaran : Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa ia melibatkan dirinya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
4.    Tim juga menemukan daun selekop (Lepisanthes Amoena) yang khas digunakan Suku Dayak sebagai pemutih kulit.
     
      Kalimat Kesejajaran : Tim juga menemukan daun selekop (Lepisanthes Amoena) khas Suku Dayak yang  munggunakannya sebagai pemutih kulit.
5.   Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety, berharap, hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
      Kalimat Kesejajaran : Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety mengharapkan agar hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
II.   KALIMAT YANG MENGUTAMAKAN TEMPAT DAN WAKTU
Kalimat ke- 3 :
      “Pada 6 Maret – 25 Maret 2013, Kebun Raya Balikpapan bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pertamina melakukan kegiatan eksplorasi flora “ (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke- 1 :
      “Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, tanaman khas Kalimantan sekarang sudah semakin langka diakibatkan eksploitasi lahan” (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke- 5 :
      “Ekspedisi tahap pertama dilakukan di Hutan Labanan, Berau yang merupakan hutan penelitian di bawah naungan Balai Besar Penelitian Dipterokarpa (B2PD)”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
III. KALIMAT YANG MENUNJUKKAN URUTAN PERISTIWA LOGIS :
Kalimat ke- 5 :
      “Ekspedisi tahap pertama dilakukan di Hutan Labanan, Berau yang merupakan hutan penelitian di bawah naungan Balai Besar Penelitian Dipterokarpa (B2PD)”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke -6 :
      “Tim Pertamina Ecopedition berhasil menemukan 317 jenis tanaman dan 38 jenis anggrek dari 5.493 spesimen yang dikumpulkan”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke – 7 :
      “Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni, tim pertamina ecopedition juga mengonversi tanaman buah seperti rambai hutan (baccauera,sp) dan lengkeng hutan (dimocarpus, sp)”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
IV. PENGULANGAN SUBJEK YANG TIDAK DIPERLUKAN
1.   Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, tanaman khas Kalimantan sekarang sudah semakin langka diakibatkan eksploitasi lahan. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
2.   Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
3.   Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety, berharap, hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan. Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
V.  KALIMAT VARIASI PEMBUKAAN
1.    Frase Keterangan Tempat
·         Kehutanan primer di Kalimantan
·         Kebun Raya Balikpapan
·         Hutan Labanan, Berau
2.    Frase Keterangan Waktu
·         Pada 6 Maret – 25 Maret 2013
·         Tahap pertama
·         Sementara Itu
3.    Frase Keterangan Cara
·         Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pertamina melakukan kegiatan eksplorasi flora
4.    Frase Verbum
·         Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni
5.    Partikel Penghubung
·         Dalam kegiatan bertajuk Pertamina Ecopedition itu

Halaman

About this blog

Tinggalkan comment anda
terimakasih

Mengenai Saya

Foto saya
my time has run out my time has gone I can not wait any longer because success can not be achieved with silence