Sabtu, 29 Juni 2013

BENTENG KEANEKARAGAMAN HAYATI KALIMANTAN

Dibuat secara kelompok :  
Kelas 3KA23

Budi Pratama     : 11110470 
Nuri Afriyanti     : 15110169  
Toni Tanamal      : 16110931
 
Tugas Bahasa Indonesia ke-2  (Lecture Messages)
Referensi :
 
 I.    KALIMAT EFEKTIF
1.    Dalam kegiatan bertajuk Pertamina Ecopedition itu, ketiga pihak melakukan ekspedisi kehutanan primer di Kalimantan guna mengoleksi bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm) yang masih bisa di selamatkan.
Kalimat efektif : Dalam rangka kegiatan Pertamina Ecopedition itu, ketiga pihak bertujuan untuk mengoleksi bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm) yang masih bisa diselamatkan dengan melakukan ekspedisi kehutanan primer di Kalimantan dengan tujuan untuk
2.    Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni, tim pertamina ecopedition juga mengonversi tanaman buah seperti rambai hutan (baccauera,sp) dan lengkeng hutan (dimocarpus, sp).
Klaimat efektif : Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni, tim pertamina ecopedition pun mengonversi tanaman buah seperti rambai hutan (baccauera,sp) dan lengkeng hutan (dimocarpus, sp).
3.    Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
Kalimat Efektif : Iwan Ridwan Faisal selaku Senior Office Environment Pertamina menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan dari pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
4.    Tim juga menemukan daun selekop (Lepisanthes Amoena) yang khas digunakan Suku Dayak sebagai pemutih kulit.
Kalimat efektif : Tim juga menemukan daun  selekop (Lepisanthes Amoena) khas Suku Dayak yang digunakan sebagai pemutih kulit.
5.    Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety, berharap, hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
Kalimat Efektif  : Sementara itu, harapan Fety selaku  Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, semoga hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
KALIMAT KESEJAJARAN
1.    Dalam kegiatan bertajuk Pertamina Ecopedition itu, ketiga pihak melakukan ekspedisi kehutanan primer di Kalimantan guna mengoleksi bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm) yang masih bisa di selamatkan.
Kalimat Kesejajaran :  Dalam rangka menyelamatkan bibit, seedling (anakan) atau pohon (ukuran 50-100 cm), kegiatan  Pertamina Ecopedition itu melakukan ekspedisi Kehutanan primer di Kalimantan.
2.    Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, tanaman khas Kalimantan sekarang sudah semakin langka diakibatkan eksploitasi lahan.
           
Kalimat Kesejajaran : Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, eksploitasi lahan mengakibatkan semakin langkanya tanaman khas             Kalimantan.
3.    Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
      Kalimat Kesejajaran : Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa ia melibatkan dirinya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan.
4.    Tim juga menemukan daun selekop (Lepisanthes Amoena) yang khas digunakan Suku Dayak sebagai pemutih kulit.
     
      Kalimat Kesejajaran : Tim juga menemukan daun selekop (Lepisanthes Amoena) khas Suku Dayak yang  munggunakannya sebagai pemutih kulit.
5.   Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety, berharap, hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
      Kalimat Kesejajaran : Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety mengharapkan agar hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan.
II.   KALIMAT YANG MENGUTAMAKAN TEMPAT DAN WAKTU
Kalimat ke- 3 :
      “Pada 6 Maret – 25 Maret 2013, Kebun Raya Balikpapan bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pertamina melakukan kegiatan eksplorasi flora “ (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke- 1 :
      “Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, tanaman khas Kalimantan sekarang sudah semakin langka diakibatkan eksploitasi lahan” (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke- 5 :
      “Ekspedisi tahap pertama dilakukan di Hutan Labanan, Berau yang merupakan hutan penelitian di bawah naungan Balai Besar Penelitian Dipterokarpa (B2PD)”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
III. KALIMAT YANG MENUNJUKKAN URUTAN PERISTIWA LOGIS :
Kalimat ke- 5 :
      “Ekspedisi tahap pertama dilakukan di Hutan Labanan, Berau yang merupakan hutan penelitian di bawah naungan Balai Besar Penelitian Dipterokarpa (B2PD)”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke -6 :
      “Tim Pertamina Ecopedition berhasil menemukan 317 jenis tanaman dan 38 jenis anggrek dari 5.493 spesimen yang dikumpulkan”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
Kalimat ke – 7 :
      “Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni, tim pertamina ecopedition juga mengonversi tanaman buah seperti rambai hutan (baccauera,sp) dan lengkeng hutan (dimocarpus, sp)”. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
IV. PENGULANGAN SUBJEK YANG TIDAK DIPERLUKAN
1.   Direktur Unit Pelaksana Kebun Raya Balikpapan, Aminuddin, S.Hut mengungkapan, tanaman khas Kalimantan sekarang sudah semakin langka diakibatkan eksploitasi lahan. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
2.   Senior Office Environment Pertamina, Iwan Ridwan Faisal, menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam kegiatan ini dilandasi keinginan pertamina untuk turut serta dalam upaya konversasi sumber daya hayati yang ada di Kalimantan. (Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
3.   Sementara itu, Public Relation Head Pertamina Refinery Unit VI Balikpapan, Fety, berharap, hasil eksplorasi ini dapat meningkatkan jumlah dan jenis koleksi tanaman asli Kalimantan di Kebun Raya Balikpapan. Sumber : Majalah Gatra 17 April 2013)
V.  KALIMAT VARIASI PEMBUKAAN
1.    Frase Keterangan Tempat
·         Kehutanan primer di Kalimantan
·         Kebun Raya Balikpapan
·         Hutan Labanan, Berau
2.    Frase Keterangan Waktu
·         Pada 6 Maret – 25 Maret 2013
·         Tahap pertama
·         Sementara Itu
3.    Frase Keterangan Cara
·         Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pertamina melakukan kegiatan eksplorasi flora
4.    Frase Verbum
·         Tak hanya tumbuhan kayu seperti pelawan, meranti, keruing, dan eboni
5.    Partikel Penghubung
·         Dalam kegiatan bertajuk Pertamina Ecopedition itu

Tugas ke 3 Soft skill Bahasa Indonesia.

Budi Pratama  : 11110470
Nuri Afriyanti  : 15110169
Toni Tanamal   : 16110931
Tugas ke 3 Soft skill Bahasa Indonesia.

Tugas ini dikerjakan secara berkelompok (1 tim 3 mahasiswa) dan diupload ke masing-masing blog student.

Jawaban kalian dapat berupa argumentasi atau eksposisi!
1.            Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
2.            Sebutkan tiga contoh alat komunikasi sosial yang bukan bahasa, dan jelaskan fungsinya!
3.            Bahasa Indonesia mempunyai empat jenis definisi, yaitu definisi nominal, formal, operasional, dan luas. Jelaskan ke 4 jenis definisi tersebut dan tuangkan jawabannya dalam sebuah teks dengan topik Teknologi Informasi atau yang terkait dengan bidang studi kalian. Tulisan dibuat secara singkat dan jelas!
4.            Bacalah surat kabar dan majalah. Cari dan temukan paragraf argumentasi yang deduktif dan induktif!
5.            Cari dan temukan paragraf atau wacana campuran : deskripsi, narasi, argumentasi, baik yang deduktif maupun yang induktif !
Jawaban :
1.                  Menurut kami, fungsi komunikasi bahasa dapat dikatakan sebagai fungsi dasar karena Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer)yang bertujuan untuk merumuskan maksud kita. Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Secara langsung bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
Dan dapat juga dikatakan sebagai fungsi utama karena  bahasa adalah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
2.                  Alat komunikasi dapat berupa bahasa dan tulisan. Dimana bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder).
Contoh alat komunikasi yang bukan berupa bahasa artinya berupa tulisan, yaitu :
1.   Spanduk , fungsinya : sebagai alat promosi
2.   Surat , fungsinya  : sebagai alat komunikasi tak langsung, atau tidak tatap muka dan sebagai alat bukti tertulis.
3.   Rambu Lalu Lintas  : sebagai peringatan,larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
3.      Teknologi Informasi Dalam Bahasa
                       
Definisi Nominal       : Definisi ini terutama digunakan di dalam kamus, baik kamus satu bahasa (seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia), maupun di dalam kamus dwibahasa, seperti kamus (Bahasa Inggris-Indonesia), dan kamus etimologi. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanannya), dengan terjemahannya, atau dengan menunjukkan asal katanya (etimologinya). Misalnya kata “otak” didefinisikan dengan kata “benak”, “road” dengan kata “jalan” dan “bhineka” dengan bentuk selesai dari akar kata “bhid” (S) + “ika”.

Definisi Formal          : Definisi formal atau definisi logis merupakan batasan ilmiah yang kerap kali digunakan di dalam karangan ilmiah. Di dalam definisi ini, suatu istilah dikeluarkan dari genus dan spesiesnya. Dengan demikian, untuk dapat membuat definisi formal, kita harus memiliki pengertian dan prinsip-prinsip klasifikasi kompleks (baca juga: Gorys Keraf, Metoda Klasifikasi dalam Eksposisi dan Deskripsi).

Suatu definisi formal selalu terdiri dari dua ruas (bagian), yaitu bagian yang didefinisikan yang disebut definiendum, dan bagian yang mendefinisikan disebut definiens. Menurut peraturan, tempat kedua suku tersebut harus dapat dipertukarkan tanpa mengubah arti. Jika X = Y merupakan definisi formal, maka harus dapat diubah menjadi Y = X; sama saja dengan 4 + 5 = 9 dapat diubah menjadi 9 = 4 + 5.

Definisi Operasional             : Definisi operasional menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannya, apa yang akan diukur dan bagaimana mengukurnya. Definisi ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan hal-hal yang tidak diamati atau diukur secara langsung seperti hasil belajar, kemampuan menalar, dan inteligensi.

Misalnya, anda ingin mengetahui apakah mutu makanan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Dalam hal ini ada dua hal yang perlu dijelaskan, yaitu “mutu makanan” dan “pertumbuhan ikan”.
Kalau ”mutu makanan” dijelaskan dengan “kualitas makanan” (definisi nominal) atau “sifat-sifat pada makanan yang menentukan apakah makanan itu baik atau tidak untuk pertumbuhan badan”, belum diperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang akan dilakukan mengenai makanan ikan itu. Akan tetapi, kalau kata “mutu makanan” itu didefinisikan sebagai “kadar protein yang terkandung di dalam makanan”, persoalannya menjadi lebih jelas. Anda segera dapat menentukan barangkali bahwa anda akan membandingkan pengaruh dua jenis makanan, yaitu makanan dengan kadar protein 60% dan makanan dengan kadar protein 25%. Demikian juga kata “pertumbuhan ikan”, jika didefinisikan sebagai ”perkembangan ikan”, apakah sudah jelas apa yang hendak anda lakukan atau anda ukur? Belum, bukan? Tentunya berbeda jika didefinisikan sebagai “rata-rata pertambahan berat ikan selama diberi makanan”, bukan? Anda tahu apa yang akan anda lakukan. Sebelum diberi makanan, kedua kelompok ikan (yang tentu saja umur dan jumlahnya sama) ditimbang sehingga anda tahu berapa rata-rata beratnya. Kemudian setelah diberi makanan selama waktu tertentu, ditimbang lagi untuk melihat rata-rata pertambahan beratnya. Anda tahu bagaimana menghitungnya, tentu!
Jadi jelaslah, dari definisi operasional misalnya “rata-rata pertambahan berat ikan“, Anda tahu bahwa yang diukur ialah rata-rata selisih antara berat ikan sebelu diberi makanan dan sesudah diberi makanan. Anda juga tahu bahwa untuk mengukurnya diperlukan timbangan.
Definisi Luas              :  Definisi ini merupakan uraian panjang lebar; mungkin satu paragraf, satu bab, atau bahkan meliputi seluruh karangan. Definisi ini kita perlukan jika kita berhadapan dengan suatu konsep yang rumit, yang tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat pendek. Konsep “ketahanan nasional” misalnya, tidak akan jelas jika hanya didefinisikan sebagai “kemampuan dinamik suatu bangsa yang dapat dihimpun menjadi kekuatan nasional untuk mengatasi tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar”. Oleh karena itu, konsep tersebut diberi definisi luas. Dari definisi itu kita dapat mengetahui perkembangan konsep itu, unsur-unsurnya, pengembanganya di dalam semua aspek kehidupan bangsa.
Contoh-contoh
1)Definisi Nominal
Badut ialah pelawak.
Kesenjangan ialah gap.
Kemampuan fisik ialah kesanggupan badani.
Bahasa berasal dari kata bhasa (S) yang diturunkan dari akar kata bhas.S
Kelapa ialah yang di dalam bahasa latin disebut Cocos nucifera LINN.
2) Definisi Formal
Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga gawang.
    Kueskiorkor ialah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein pada anak-anak.                 

Software Aplikasi Pengolah Kata (Word Processor) Dengan Fasilitas Pemeriksa Ejaan Dan Thesaurus Berbahasa Indonesia




LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan adanya sistem pengolahan kata elektronis,dalam fungsinya
sebagai penyunting kata/dokumen, dirasakan sangat penting.
Perangkatlunak pengolah kata seperti Microsoft Word dan Amipro telah
memberikan fasilitas pendukung untuk pemeriksaan ejaan dan pemilihan kata
(dengan thesaurus). Dalam aplikasi pengecekan kata itu diperlukan suatu kamus
 elektronis. Struktur kamus elektronis sangat menentukan waktu pencarian
kata dan memori yang dibutuhkan untuk menyimpan kata-kata dasar pada saat
runtime. Struktur digital Tree memberikan keduanya. Selain itu perlu
juga dipertimbangkan informasi frekuensi kemunculan suatu kata dalam
Bahasa Indonesia. Dengan informasi ini diharapkan semakin sering suatu
kata digunakan dalam Bahasa Indonesia, maka makin cepatlah kata
 itu ditemukan dalam kamus. Sehingga secara keseluruhan akan menghemat
waktu pencarian semua kata dalam file sampel.

TUJUAN
          Penelitian ini adalah membangun perangkat lunak pengolah kata yang mampu melakukan pengecekan terhadap ejaan dalam Bahasa Indonesia, serta memiliki fasilitas untuk menentukan thesaurus dari sebuah kata yang tertulis dalam text processor.




TARGET
          Menyediakan daftar kata yang tepat dan terkontrol yang berguna dalam mengkoordinasikan pengindeksan maupun pencarian dokumen.
          Memecahkan masalah ketidakkonsistenan pada pengindeksan dokumen, dan juga dapat digunakan oleh pencari dalam  memformulasi ulang strategi pencarian yang tepat jika diperlukan.
          Struktur kamus elektronis sangat menentukan waktu pencarian kata dan memori yang dibutuhkan untuk menyimpan kata-kata dasar pada saat runtime.
METODE             
          Algoritma Stemming
Ø  Algoritma ini didahului dengan pembacaan tiap kata dari file sampel.
          Vector Model
Ø  Dokumen dan term haruslah direpresentasikan oleh vector space.
       Perancangan Proses
Ø  Setiap proses berhubungan dengan proses yang lain, oleh karena itu perlu adanya prioritas proses apa yang akan terlebih dahulu dilakukan.
          Perancangan Fitur
Ø  Perancangan Fitur meliputi beberapa hal sebagai berikut :
          Fitur cari dan ganti.
          Fitur Pemilihan tipe dan ukuran Font.
          Fitur Pemilihan tipe dan ukuran Font.
          Perancangan Masukan dan Keluaran
HASIL PENELITIAN
          Pengecekkan Ejaan
Ø  Setiap pengguna aplikasi mengetikkan suatu kata yang diakhiri oleh pengetikkan karakter pembatas kata, yaitu: spasi(‘ ‘),titik(‘.’), koma(‘,’), titik koma(‘;’), titik dua(‘:’), dan karakter-karakter lainnya, akan dilakukan pengecekkan kata yang telah diketikkan sebelumnya.Kalau kata yang diketikkan sebelumnya terdapat didalam kamus bahasa Indonesia, maka warna kata tidak akan berubah. Dan apabila kata yang diketikkan sebelumnya tidak terdapat dalam kamus, maka warna kata akan berubah menjadi warna merah.
KESIMPULAN
          Setelah melakukan perancangan dan uji coba terhadap perangkat lunak yang dibuat, dapat diambil beberapa kesimpulan berikut:
Ø   Aplikasi ini diharapkan dapat membantu berbagai pihak (mahasiswa, penulis buku, wartawan, dan sebagainya) dalam mengolah kata menggunakan Bahasa Indonesia. Dengan adanya fasilitas pemeriksa ejaan, pengguna akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan pengecekan terhadap kata-kata yang dituliskannya, sehingga mempersingkat waktu penyusunan tulisan karena pengguna tidak perlu lagi membaca satu persatu kata yang telah dituliskannya.
Ø  Sedangkan fasilitas yang lain, yaitu Thesaurus akan membantu seorang penulis dapat menemukan kata yang tepat dalam menyusun sebuah tulisan menggunakan Bahasa Indonesia.
KEMUNGKINAN
          Diharapkan semakin sering suatu kata digunakan dalam Bahasa Indonesia, maka makin cepatlah kata itu ditemukan dalam kamus. Sehingga secara keseluruhan akan menghemat waktu pencarian semua kata dalam file sampel.
          Kebutuhan akan adanya sistem pengolahan kata elektronis, dalam fungsinya sebagai penyunting kata/dokumen, dirasakan sangat penting dalam fasilitas pendukung untuk pemeriksaan ejaan dan pemilihan kata.

Sumber                : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source= web&cd=9&ved=0CGoQFjAI&url=http%3A%2F%2Fviplab.if.its.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2010%2F04%2Fsoftware-aplikasi-pengolah-kata-word-processor-dengan-fasilitas-pemeriksa.PDF&ei=nrVVUdu0I-ugyAGJ04GoCw&usg=AFQjCNE7pNgPu0kW3NL9XcdKtb7adKNrCQ&sig2=2nYqupDoaDi4d7KpPddnBw

Halaman

About this blog

Tinggalkan comment anda
terimakasih

Mengenai Saya

Foto saya
my time has run out my time has gone I can not wait any longer because success can not be achieved with silence