Selasa, 08 November 2011

sistem berkas

KLasifikasi File


1.      Master File / Berkas Induk.
Adalah file yang berisi data yang relatif tetap.
Ada 2 jenis Master File :
1.      Reference Master File;
File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
2.      Dynamic Master File;
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.



2.      Transaction File / Berkas Transaksi.
     Adalah file yang berisi record-recod yang akan memperbaharui / meng-update record-record yang ada          pada master file.
Meng-update dapat berupa : Penambahan record, penghapusan record dan perbaikan record.


3.      Report File / Berkas Laporan.
      Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan keperluan user.



4.      Work File / Berkas Kerja.
    Merupakan file sementara dalam sistem.Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.


5.      Program File / Berkas Program.
     Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain / pada memori utama.


6.      Text File / Berkas Teks.
    Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.


7.      Dump File / Berkas Tampung.
   Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan , mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.


8.      Library File / Berkas Pustaka.
      Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya.


9.      History File / Berkas Sejarah.
    File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sesuai dengan kegiatan yang terjadi.

MODEL AKSES FILE
Ada 3 model akses yang bisa dipakai oleh sebuah program terhadap file, yaitu :
1.      Input
2.      Output
3.      Input / Output

1.      INPUT FILE:
           Adalah file yang hanya dapat dibaca dengan program.
2.      OUTPUT FILE:
           Adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah program / file yang dibuat dengan program.
3.      INPUT / OUTPUT FILE:
          Adalah file yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama eksekusi program.
ORGANISASI FILE

Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1.      Sequential.
2.      Relative.
3.      Indexed Sequential'
4.      Multi – Key.

Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :
1.      Direct Access 
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.
2.      Sequential Access
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.
Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
1.      Model Penggunaannya.
2.      Model Operasi File.
 Menurut penggunaannya ada 2 cara :
1.      Batch processing
                 Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
2.      Interactive processing
                 Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.
  •             Menurut operasi file ada 4 cara :

1.      Creation;
Membuat struktur file lebih dahulu menentukan banyak record baru kemudian record -                                                                                               record dimuat ke dalam file tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record.

2.      Update;
Untuk menjaga agar file tetap up to date.
Insert / Add, Modification, Deletion. 

3.      Retrieval;
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.
      Inquiry;
      Volume data rendah, model proses interactive.
      Report Generation;
            Volume data tinggi, model proses batch.
File Retrieval terbagi 2, yaitu :
1.      Comprehensive Retrieval;
      Menampilkan informasi dari semua record dalam sebuah file.
      Contoh : Display all
                     List nama, alamat
2.      Selective Retrieval;
      Menampilkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.
      Contoh :  List for gaji = 100000

4.      Maintenance;
Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.
q  Restructuring
      Perubahan struktur file.
      Misalnya :
      Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.
q  Reorganization
Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu, menjadi organisasi file yang lain.
      Misalnya :
      * Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential.



















Jumat, 04 November 2011

KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat.  Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejaidian seperti teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi komunikasi contohnya radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan politik dunia, memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga menimbulkan propaganda dan pendapat umum. Seterusnya perkembangan perindustrian seperti perminyakan dan perkapalan menuntut betapa perlunya komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar mencapai maksud atau tujuan organisasi tersebut. Aspek kedua ialah dari sudut kajian di mana para pelajar berminat untuk mengkaji bidang-bidang yang berkaitan dengan komunikasi seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap kesan tayangan animasi kepada anak-anak , propaganda dan dinamik kelompok. penjelasan atas politik dunia seperti menganalisa propaganda Nazi yang mampu mempengaruhi pendengar sehingga mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya kajian awal penyelidik atas perindustrian yang pada separuh abad ke-20 tertuju kepada memenuhi keinginan sektor pemasaran untuk mengetahui komunikasi dengan lebih dekat setelah pengiklanan menunjukan kepentingannya. Oleh karena itu, bidang komunikasi mengambil langkah dan maju kedepan setelah berlakunya pengembangan dari sudut teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia serta kajian-kajian yang telah dilakukan. Sehingga bidang komunikasi menjadi bidang pengkajian yang baru dan mula diminati oleh banyak orang. Namun, bidang yang menjadi asas kepada bidang komunikasi ialah bidang-bidang sains sosial seperti sosiologi, pendidikan, psikologi sosial, pengurusan, antropologi dan psikologi.
Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya. 
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
KOMUNIKAS VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
 merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu
KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah  sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
JENIS - JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL :
KOMUNIKASI OBJEK
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian  yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering  lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang  yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan  komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: 
bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
 Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh.
 Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu
 dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang 
dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap  tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk  untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau  untuk melepaskan ketegangan
Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk  juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat  tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.

Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.

Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan  ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. Proses komunikasi dalam suatu o r g a n i s a s i  harus  memberi  kemungkinan  dalam  empat arah   yang berbeda, kebawah,  ke atas,  horizontal dan diagonal. Deskripsi dar arah  komunikasi tersebut  sebagai  berikut :
1.Komunikasi ke bawah.
2.Komunikasi ke atas
3.Komunikasi horizontal
4.Komunikasi diagonal

1. Komunikasi ke bawah.
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk  instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
2. Komunikasi ke atas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke  bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.  Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
3. Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga  komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.  Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
4. Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.


Kamis, 03 November 2011

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Pengertian Komunikasi


Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. 


Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 - 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Contoh: Komunikasi antara guru dengan muridnya. Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.
Kesimpulan: Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.

Colin Cherry

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.

Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang "receiver" (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh "source" (komunikator).

UNSUR - UNSUR KOMUNIKASI.

Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1.    Komunikator.
    Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi.
2.    Komunikan.
    Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3.    Media.
    Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4.    Pesan.
       Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh    terhadap kesinambungan komunikasi.
5.    Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.



BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI



  1. IDE merupakan gagasan / pemikiran.
  2. PERUMUSAN gagasan / pemikiran yang akan di sampaikan oleh si sender.
  3. PENYALURAN /TRANSMITING bisa lisan , tertulis mempergunakan simbol atau isyarat.\
  4. TINDAKAN misalanya perintah yang dilaksanakan.
  5. PENGERTIAN kata - kata yang akan disampaikan si sender mudah dipahami dalam penyampaiannya oleh receiver.
  6. PENERIMAAN oleh si penerima berita. 
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan-hambatan komunikasi ialah segala macam bentukgangguan yang menghalangi proses komunikasi agar berjalan efektif,faktor-faktor tersebut adalah Ganguan, kepentingan , motivasi terpendamdan prasangka.a. GangguanAda dua jenis gangguan yang menjadi penghambat jalannyakomunikasi yang dapat diklasifikasikan dengan gangguan semantikdan gangguan mekanik. Gangguan semantik adalah ganguan tentangbahasa terutama yang berkaitan dengan perbedaan dan pemahaman bahasa yang digunakan oleh komunikator maupun komunikan,sehingga menimbulkan dan salah paham. Gangguan mekanik adalahgangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yangbersifat fisik, terutama yang berkaitan dengan alat atau media yangdigunakan.b. KepentinganKomunikator yang tidak memperhatikan kepentingankomunikan akan terjadi ketidak seimbangan antara keduanya, sehinggakomunikan hanya akan mau melakukan komunikasi apabila adakepentingan yang berkaitan dengannya.c. Motivasi TerpendamMotivasi adalah dorongan seseorang untuk mencapai tujuan,keinginan maupun kebutuhannya, sehingga apabila komunikasi sesuaidengan motivasi seseorang terutama komunikan, maka komunikasiakan dapat berjalan secara efektif . Sebaliknya apabila komunikasitidak sesual dengan motivasi yang terpendam dalam diri komunikan,maka komunikasinya mengalami hambatan.d. PrasangkaPrasangka merupakan salah satu rintangan yang berat dalamberkomunikasi, karena ila ada komunikan yang memiliki prasangkaterhadap komunikator, maka kecurigaan komunikan kepadakomunikator akan menjadi penghambat Selain itu juga adanya sikapmenentang dan berburuk sangka kepada komunikator bisamemperburuk keadaan, tetapi apabila ko munikator mampu memberi kesan yang baik dan mampu meyakinkan komunikan, makakomunikasi dapat berjalan efektifJadi apabila diambil suatu kesimpulan, dari keseluruhanhambatan yang telah dikemukakan adalah faktor yang terjadi dalamdiri komunikator dan komunikan. Selain itu masih ada hambatandalam berkomunikasi yang disebabkan dad lingkungan, yang menjadifaktor penghambat dalam berkomunikasi adalah hambatan sosiologis,hambatan antropologis dan hambatan psikologis.
8 Hambatan sosiologis yang dipengaruhi adanya perbedaanmengenai pergaulan yang ada di masyarakat selain itu juga kelas-kelasyang ada dalam masyarakat menjadikan komunikasi tidak bisa sebebaskomunikasi individual atau komunikasi pribadi. Dalam bermasyarakathambatan dalam berkomunikasi akan semakin besar, karena semakinluas jangkauannya dan semakin banyak orang yang dihadapi.Hambatan antropologis merupakan hambatan yang timbulkarena manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaanyang pada akhir nya menimbulkan perbedaan gaya hidup, pendidikan,kebiasaan, dan sebagainya. Dengan adanya perbedaan itu menjadikansulit seorang komunikator mengenali komunikannya. Sebaliknyaapabila komunikator berhasil mengenali komunikan dan bisamenemukan persamaan maka komunikasi akan dapat berjalan lancar.Hambatan psikologis sudah disinggung di awal, bahwa dalamproses komunikasi apabila antara komunikator dan komunikan tidakada Baling pengertian, terutama yang berkaitan dengan kondisi komunikan yaitu kondisi psikologis seperti bingung, marah sedih dankondisi yang tidak mengenakkan akan menjadikan komunikasi tidakefektif Kondisi yang lebih parah lagi apabila komunikan menaruhprasangka pada komunikator, sehingga hal ini merupakan hambatanberat bagi komunikator. Tetapi apabila antara komunikator dankomunikan ada rasa empati yang mendalam maka proses komunikasidapat dijalankan dengan baik.




Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi,http://cartenzhrd.com/index.php?option=com_content&view=article&id=65:komunikasi-efektif&catid=39:artikel&Itemid=27,http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2205648-hambatan-hambatan-komunikasi/#ixzz1cmXECRai,http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2205648-hambatan-hambatan-komunikasi/

Selasa, 01 November 2011

KEPEMIMPINAN



PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

TIPE-TIPE KEPEMIMPINANA.
Daniel Goleman, ahli di bidang EQ, melakukan penelitian tentang tipe - tipe kepemimpinan  dan  menemukan  ada  6  (enam) tipe  kepemimpinan.Penelitian itumembuktikan pengaruh dari masing-masing tipe terhadap iklim kerja perusahaan,kelompok, divisi serta prestasi keuangan perusahaan. Namun hasil penelitian itu juga menunjukkan, hasil kepemimpinan yang terbaik tidak dihasilkan dari satu macam tipe.Yang paling baik justru jika seorang pemimpin dapat mengkombinasikan beberapa tipetersebut secara fleksibel dalam suatu waktu tertentu dan yang sesuai dengan bisnis yang  
sedang dijalankan. Memang, hanya sedikit jumlah pemimpin yang memiliki enam tipetersebut dalam diri mereka. Pada umumnya hanya memiliki 2 (dua) atau beberapa saja.Penelitian yang dilakukan terhadap para pemimpin tersebut juga menghasilkan data, bahwa pemimpin yang paling berprestasi ternyata menilai diri mereka memilikikecerdasan emosional yang lebih rendah dari yang sebenarnya. Pada umumnya merekamenilai bahwa dirinya hanya memiliki satu atau dua kemampuan kecerdasan emosional.

Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proseskepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu denganyang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :1.Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini,segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.2.Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatukebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.3.
Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan- peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.4.Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratismenganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengankelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalamsegala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiapanggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.5.Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan inidicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpindan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arahseperti halnya seorang bapak kepada anaknya.6.Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul darikelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih denganadanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan diantara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur  berkecimpung.

Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :1.
Otokratis,
pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dantertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.2.
Demokratis,
pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian darikelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawabtentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggotadianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yangdiinginkan.3.
Laissezfaire,
pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akanmenerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atautidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapatmemberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan

Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yangdapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :1. Tipe Otokratik Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagaikarakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankankepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalamkarakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”

2. Tipe Paternalistik Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikapkebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakattradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakatkepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkanketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki olehtokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.3. Tipe Kharismatik Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehinggamampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnyaseorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak  pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkretmengapa orang tersebut dikagumi.4. Tipe Laissez FairePemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengansendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasayang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingindicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpintidak terlalu sering intervensi.5. Tipe Demokratik Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yangmanusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti

Ciri-Ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Kepemimpinan Yang Efektif
Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan.Terdapat nasihat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.

Teori-teori dalam Kepemimpinan
Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan.Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dansistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu,banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalahpemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentangkepemimpinan.
Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilakupemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latarbelakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratanpemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etikaprofesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasandan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakanbeberapa segi antara lain :
Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan
kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.
Sebab-sebab munculnya pemimpin
Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a.Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin.
Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta
didorong oleh kemauan sendiri
b.Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakatkepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalamanserta sesuai dengan tuntutan lingkungan

Syarat-syarat kepemimpinan :
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan
kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Tipe dan gaya kepemimpinan
Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian
sendiri yang khas, sehingga tingkah laku dan gayanya berbeda dari orang lain.
Teori-teori dalam kepemimpinan pada umumnya menunjukkan perbedaankarena setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri yang dipandangdari satu aspek tertentu.
Teori-teori dalam Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpinditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorangpemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang denganberbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perludimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
- pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;- sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadipendengar yang baik, kapasitas integratif;
- kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skalaprioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik,dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalubersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggapunggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yangsudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yangterkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangaipemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkanprinsip keteladanan.

2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorangindividu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arahpencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memilikiciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,menerima
usul
dan
memikirkan
kesejahteraan
bawahan
sertamemperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pulakecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
b. berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekananpada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasankebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan danperilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi padaproduksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum padadasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan.Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpindapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas danterhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan
dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)

3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh cirikepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutansituasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi denganmemperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang

berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P.
Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca”situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocokdengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gayakepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinandan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan
berikut:
a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasidan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinantertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilankeputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri,ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai perilaku yangberorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergayademokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Cirikepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baikdisertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhanbawahan.

b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung padainteraksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmanainteraksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
* Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik;
* Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang
tinggi;
* Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.
c. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantungpada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasitertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yangdigunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengantugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensitersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah
* Memberitahukan;
* Menjual;
* Mengajak bawahan berperan serta;
* Melakukan pendelegasian.

d. Model ” Jalan- Tujuan ”
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yangmampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satumekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harusdilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dankebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebutharus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan prosespengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan strukturtugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya.
Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanyaserangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukanbentuk dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan.Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasiyang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilankeputusan.



TEORI KEPEMIMPINAN KLASIK DAN TEORI KONTINGENSI
Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait Theory)
Studi-studi mengenai sifat-sifat/ciri-ciri mula-mula mencoba untukmengidentifikasi karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dankemampuan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan studitentang sifat/ciri telah dilakukan, namun sifat-sifat/ciri-ciri tersebut tidakmemiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan keberhasilankepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifat/ciri tidak memperhatikanpertanyaan tentang bagaimana sifat/ciri itu berinteraksi sebagai suatu
integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukanrelevansi dari berbagai sifat/ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorangpemimpin.
Berbagai pendapat tentang sifat-sifat/ciri-ciri ideal bagi seorang pemimpintelah dibahas dalam kegiatan belajar ini termasuk tinjauan terhadapbeberapa sifat/ciri yang ideal tersebut.
Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku (Behavioral Theory)
Selama tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitianmengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlahkecil aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinanselama periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilakuyang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan. Beberapastudi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut dihubungkandengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dankinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimenlaboratorium atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpinmempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati, satu-satunyapenemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori perilaku ini adalah bahwapara pemimpin yang penuh perhatian mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
Hasil studi kepemimpinan Ohio State University menunjukkan bahwa perilakupemimpin pada dasarnya mengarah pada dua kategori yaitu consideration daninitiating structure. Hasil penelitian dari Michigan University menunjukkanbahwa perilaku pemimpin memiliki kecenderungan berorientasi kepadabawahan dan berorientasi pada produksi/hasil. Sementara itu, modelleadership continuum dan Likert’s Management Sistem menunjukkanbagaimana perilaku pemimpin terhadap bawahan dalam pembuatan keputusan.Pada sisi lain, managerial grid, yang sebenarnya menggambarkan secara grafikkriteria yang digunakan oleh Ohio State University dan orientasi yangdigunakan oleh Michigan University. Menurut teori ini, perilaku pemimpinpada dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusiadan perilaku yang pusat perhatiannya pada produksi.


Teori Kontingensi (Contigensy Theory)
Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin(atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan.Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspekperilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Padaumumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsimereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila parapengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang seriusdan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akanmelakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas,lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilandari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha parapengikut.
LPC Contingency Model dari Fiedler berhubungan dengan pengaruh yangmelunakkan dari tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu ciripemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut model ini, para pemimpin yangberskor LPC tinggi adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secaramoderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin dengan skor LPC rendahakan lebih menguntungkan baik pada situasi yang menguntungkan maupuntidak menguntungkan. Leader Member Exchange Theory menjelaskanbagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasiyang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and Blanchard SituasionalTheory lebih memusatkan perhatiannya pada para pengikut. Teori inimenekankan pada perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugaskepemimpinannya dan hubungan pemimpin pengikut.
Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpindalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Modelini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorangpemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya padaperilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengankeadaan yang dihadapinya.

TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
Teori Atribut Kepemimpinan

Teori atribusi kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpinmengenai individu-individu lain yang menjadi bawahannya.
Beberapa teori atribusi yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak orang
yaitu:
Teori Penyimpulan Terkait (Correspondensi Inference), yakni perilaku orang
lain merupakan sumber informasi yang kaya.
Teori sumber perhatian dalam kesadaran (Conscious Attentional Resources)bahwa proses persepsi terjadi dalam kognisi orang yang melakukan persepsi(pengamatan).
Teori atribusi internal dan eksternal dikemukakan oleh Kelly & Micella, 1980
yaitu teori yang berfokus pada akal sehat.
Kepemimpinan Kharismatik
Karisma merupakan sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktifantara pemimpin dan para pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain rasapercaya diri, keyakinan yang kuat, sikap tenang, kemampuan berbicara danyang lebih penting adalah bahwa atribut-atribut dan visi pemimpin tersebutrelevan dengan kebutuhan para pengikut.
Berbagai teori tentang kepemimpinan karismatik telah dibahas dalamkegiatan belajar ini. Teori kepemimpinan karismatik dari House menekankankepada identifikasi pribadi, pembangkitan motivasi oleh pemimpin danpengaruh pemimpin terhadap tujuan- tujuan dan rasa percaya diri parapengikut. Teori atribusi tentang karisma lebih menekankan kepadaidentifikasi pribadi sebagai proses utama mempengaruhi dan internalisasisebagai proses sekunder. Teori konsep diri sendiri menekankan internalisasinilai, identifikasi sosial dan pengaruh pimpinan terhadap kemampuan diridengan hanya memberi peran yang sedikit terhadap identifikasi pribadi.Sementara itu, teori penularan sosial menjelaskan bahwa perilaku parapengikut dipengaruhi oleh pemimpin tersebut mungkin melalui identifikasipribadi dan para pengikut lainnya dipengaruhi melalui proses penularan sosial
Pada sisi lain, penjelasan psikoanalitis tentang karisma memberikan kejelasankepada kita bahwa pengaruh dari pemimpin berasal dari identifikasi pribadidengan pemimpin tersebut.
Karisma merupakan sebuah fenomena. Ada beberapa pendekatan yang dapatdigunakan oleh seorang pemimpin karismatik untuk merutinisasi karismawalaupun sukar untuk dilaksanakan. Kepemimpinan karismatik memiliki dampakpositif maupun negatif terhadap para pengikut dan organisasi.
Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin pentransformasi (transforming leaders) mencoba menimbulkankesadaran para pengikut dengan mengarahkannya kepada cita-cita dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi.
Burns dan Bass telah menjelaskan kepemimpinan transformasional dalamorganisasi dan membedakan kepemimpinan transformasional, karismatik dantransaksional. Pemimpin transformasional membuat para pengikut menjadilebih peka terhadap nilai dan pentingnya pekerjaan, mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi dan menyebabkan para pengikutlebih mementingkan organisasi. Hasilnya adalah para pengikut merasa adanyakepercayaan dan rasa hormat terhadap pemimpin tersebut, serta termotivasiuntuk melakukan sesuatu melebihi dari yang diharapkan darinya. Efek-efektransformasional dicapai dengan menggunakan karisma, kepemimpinaninspirasional, perhatian yang diindividualisasi serta stimulasi intelektual.
Hasil penelitian Bennis dan Nanus, Tichy dan Devanna telah memberikansuatu kejelasan tentang cara pemimpin transformasional mengubah budayadan strategi-strategi sebuah organisasi. Pada umumnya, para pemimpintransformasional memformulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuahkomitmen terhadapnya, melaksanakan strategi-strategi untuk mencapai visitersebut, dan menanamkan nilai-nilai baru.




Referensi : http://www.scribd.com/doc/15885060/Teori-Kepemimpinan ,http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan


Halaman

About this blog

Tinggalkan comment anda
terimakasih

Mengenai Saya

Foto saya
my time has run out my time has gone I can not wait any longer because success can not be achieved with silence